Tulisan Ini Membungkam Mulut Pembenci Aksi Bela Islam

04.48
Artikel 1

Setelah sholat subuh di masjid Al Ittihad, Tebet, seorang ulama Kharismatik di Jakarta memberikan cerita bahwa beliau dan beberapa ulama lain di Jakarta telah berusaha mengikuti sunnah dalam masalah Ahok ini. berikut runtutannya:

1. Bahwa jauh sebelum demo pertama (7 Oktober 2016), para ulama telah mendatangi penguasa dalam hal ini kepolisian dengan membawa bukti video ceramah Ahok yang menghina alqur'an dan ulama

2. Bareskrim mengatakan bahwa video itu bukan bukti tapi petunjuk. Bareskrim menyarankan para ulama meminta fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa Ahok telah menistakan Islam.

3. Para Ulama kembali mendatangi bareskrim dengan membawa fatwa MUI bahwa Ahok menistakan Islam sebagai bukti yang diminta. Namun kembali bareskrim mengatakan bahwa polisi tidak bisa memproses Ahok karena terganjal peraturan tentang calon pilkada

4. Para Ulama kembali ke bareskrim dan mengatakan bahwa setelah mempelajari undang-undang pilkada, tidak ada yang menghalangi bareskrim untuk memproses Ahok. namun kembali bareskrim mengelak dengan mengatakan mereka terkendala PERKAP atau Peraturan Kapolri.

5. Para Ulama lalu mendatangi Kapolri menanyakan tentang peraturan apa yang bisa menghalagi proses Ahok. Dijelaskan oleh Kapolri bahwa perkap itu dibuat di masa Kapolri Jendral Badrodin Haiti. Para Ulama saat itu bersama Kapolri sama-sama mempelajari perkap tersebut. Maka hasilnya adalah perkap tersebut tidak ada hubungannya dengan kasus Ahok.

6. Akhirnya para Ulama beritikad menemui presiden untuk menyampaikan kasus ini. Namum presiden tak kunjung merespon malah memanggil pihak-pihak yang tidak melaporkan Ahok. Saudaraku, sunnah apalagi yang belum di tunaikan, sehingga engkau bisa berkata ini haram? Saudaraku, ketahuilah bahwa demonstrasi di negara ini diakui secara konstitusi. Maka karena negara membolehkan mengapa kita mengharamkan? Saudaraku, kalau Anda bertanya pada ulama Saudi tentang hukum perempuan menyetir mobil atau motor, maka para syeikh akan menjawab hukumnya haram. Ya, karena di Saudi memang haram perempuan setir mobil dan motor. Tapi apakah kalian haramkan juga istri dan anak perempuan kalian yang setir mobil dan motor di negara ini, padahal negara ini membolehkan perempuan setir mobil atau motor? (cukup doa atau diam kalau kalian tidak ikut, jangan menggembosi perjuangan hak ini.)
******

Artikel 2

Ane dikeluarkan dari group WhatsApp "As-salafy- ikhwan" ketika nyebar artikel ini. Alasannya apa ya?

Info:
Orang yang anti demo, menghujat, mencibir pendemo, mereka beramai- ramai menyebar artikel haramnya demo, mereka menyarankan jika ingin menasehati penguasa (sebagian orang menyebut "ulil amri") dengan cara datang dan menasehatinya.

Alhamdulillah para kyai, habaib dan tokoh Islam perwakilan pendemo datang ke istana ingin duduk bareng dan menasehati  presiden (ulil amri sebagian menyebutnya) tetapi presiden menolaknya tidak mau bertemu.

Pertanyaannya: apa hukum presiden semacam itu? Dan saran apalagi dari saudara yang anti demo kepada pendemo?

Ditunggu jawabannya. Mintakan fatwa kepada  syaikh dan ustadzmu yang mengharamkan demo menuntut Ahok.
Tak ada satupun yang mampu menjawab.
--------------------

Artikel 3

SEBAGIAN HADITS NASIHAT TERUNTUK PARA PEMIMPIN YANG TIDAK MAU MENEMUI RAKYATNYA

Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa memimpin urusan manusia kemudian ia menutup pintunya bagi orang yang miskin atau bagi orang yang dizhalimi atau bagi orang yang mempunyai keperluan, maka Allah akan menutup pintu kasih sayangnya bagi orang tersebut”. (HR Ahmad).

Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam "Pemimpin yang mengemban urusan kaum muslimin, lalu ia menghindar dari kebutuhan, keperluan dan orang-orang faqir rakyatnya, Allah pasti akan menutup diri darinya ketika ia kekurangan, kebutuhan dan faqir". (HR. Abu Daud)

Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa memimpin suatu urusan manusia, lantas menyembunyikan diri dari yang lemah dan dari yang mempunyai keperluan, maka Allah akan menyembunyikan diri darinya pada hari kiamat”. (HR Ahmad)

Semoga Alloh Azza wa Jalla memberikan hidayah, dan memudahkan urusan kita, dunia dan akhirat.

Artikel Terkait:

Artikel Terkait

Previous
Next Post »